ASAL MULA NAMA DESA JATIMULYO - TULUNGAGUNG


 Hallo Sobat MotoMideo Tulungagung !

Kali ini kita membahas asal mula nama suatu desa yang ada di Tulungagung. Yaitu Desa Jatimulyo. Desa Jatimulyo berada di Kec. Kauman sob. 


Menurut keterangan para sesepuh desa, awal mula berdirinya Desa Jatimulyo dimulai sekitar tahun 1800. Pada zaman dahulu Jabon merupakan suatu kademangan yang dipimpin oleh seorang demang  yang  mempunyai   beberapa wilayah kelurahan antara lain Kates, Mojosari, Banaran, Patikreco dan Bungur. Sedangkan Patikreco adalah kelurahan terdekat dari kademangan  Jabon.

Sekitar tahun 1800 awal, yang menjadi Demang Jabon adalah Wirjo Dimedjo yang pada masa mudanya pernah berguru di Ngayogjokarto. Saat berguru  beliau mempunyai kawan seperguruan yang bernama Kertojati yang merupakan pemuda Jogyakarta. Setelah  selesai berguru merekapun berpisah untuk mengabdikan  ilmu yang mereka peroleh di daerahnya masing-masing.

Seiring berjalannya waktu  sekitar tahun 1831 datanglah Kertojati di Kademangan Jabon. Dengan penuh sukacita Demang Wirjo Dimedjo menyambut kedatangan teman seperguruannya tersebut.  Kemudian Kertojati bercerita tentang maksud kedatangannya. Bahwa sebenarnya Kertojati adalah pengikut setia Pangeran Diponegoro dan ikut berjuang melawan Belanda ketika terjadi perang Diponegoro tahun 1825-1830. Ketika P. Diponegoro berhasil ditawan Belanda maka seluruh pengikutnyapun dikejar-kejar Belanda, termasuk Kertojati. Jadi maksud kedatangannya adalah untuk bersembunyi. Setelah mendengarkan cerita Kertojati  akhirnya Wirjo Dimedjo mau menerima dan memberi tempat perlindungan bagi Kertojati. Menetaplah Kertojati di Kademangan Jabon dan mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya untuk masyarakat Jabon dan sekitarnya.

Karena merasa apa yang telah dilakukan Kertojati sangatlah bermanfaat, maka Wirjo Dimedjo pun membuatkan sebuah padepokan sebagai tempat belajar masyarakat. Semakin lama semakin maju Padepokan Kertojati. Bukan hanya masyarakat Jabon saja tetapi juga warga kelurahan sekitar Jabon termasuk warga Kelurahan Patikreco banyak yang menjadi pengikut Kertojati. Sampai akhir hayatnya Kertojati mengabdikan dirinya di Jabon dan atas wasiat beliau ketika wafat minta dimakamkan di Jabon tetapi tidak mau disandingkan dengan makam keluarga dalem (makam keturunan Demang yang berada disebelah utara jalan). Akhirnya beliau dimakamkan dipemakaman umum Jabon (berada diselatan jalan) sampai saat ini masih terawat  dengan baik.

Ketika terjadi pergantian pimpinan Belanda yang saat itu menguasai Nusantara, maka terjadi pergantian bentuk pemerintahan termasuk dibentuknya pemerintahan desa dan dihapuskannya Kademangan. Karena wilayah Jabon dan Patikreco sempit belum bisa menjadi sebuah desa maka bergabunglah Jabon dan Patikreco ditambah sebuah dusun kecil bernama Baran yang berarti umbaran (tempat mengembala) karena memang dulunya adalah tempat pengembalaan ternak yang lama kelamaan menjadi sebuah pemukiman. Setelah melalui sebuah musyawarah mufakat maka dicarilah nama yang netral yang bisa menampung seluruh keinginan warga Jabon, Patikreco dan Baran Akhirnya dinamailah desa tersebut dengan nama Jatimulyo yang diambil dari nama  tokoh yang selama ini menjadi panutan warga Jabon, Patikreco, dan Baran yaitu Mbah Kertojati. Jatimulyo mempunyai makna memuliakan ajaran-ajaran yang diberikan oleh Mbah Kertojati karena sudah terbukti ajaran-ajaran yang beliau sampaikan sangat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya.

Semoga artikel ini bisa membantu Sobat MotoMideo untuk lebih mengenal Tulungagung. kuti terus Chanel youtube MotoMideo Tulungagung agar tidak ketinggalan Info Tulungagung Mening lainnya. Karena Bersama MotoMideo Tulungagung Melihat Tulungagung Lebih Dekat.

#tulungagungmening #kulinermening #motomideo #kabupatentulungagung #tulungagung #melihattulungagunglebihdekat #motovlog #reviewmotovlog #motomideotulungagung