MENGENAL TRADISI NYADRAN


 Hallo Sobat MotoMideo Tulungagung !

Nyadran merupakan sebuah tradisi orang Jawa yang sudah ada sejak zaman dahulu.  Biasanya tradisi ini dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Hingga kini tradisi Nyadran masih rutin dilaksankan.


Tradisi Nyadran tidak hanya dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan saja. Namun tradisi ini juga sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang diperoleh.

Seiring berkembangnya zaman terutama ketika masukknya Agama Islam di Jawa, tradisi Nyadran pun mendapatkan pengaruh dari Agama Islam. Jika dulunya Nyadran dilakukan dengan mengucapkan puji-pujian, kini Nyadran diganti dengan bacaan ayat suci Al-Qur'an, dzikir, tahlil, dan doa. Tradisi Nyadran memiliki prosesi yang berbeda-beda di setiap daerah. Namun pada umumnya tradisi ini berupa bersih-bersih desa dan makan, ziarah, sedekah bumi, dan selamatan.


Kata Nyadran konon berasal dari kata "sadran" yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta "sraddha" yang berarti keyakinan. Bagi orang Jawa Nyadran dimaknai sebagai pembersihan makam. Mereka percaya bahwa membersihkan makam merupakan simbol membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan. Selain itu juga sebagai wujud penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal.

Tradisi Nyadran umumnya diselenggarakan pada hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya'ban. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan Ruwah.


Semoga artikel ini bisa membantu Sobat MotoMideo untuk lebih mengenal tradisi di Indonesia khususnya di Jawa. Terus ikuti Chanel Youtube MotoMideo Tulungagung, karena Bersama MotoMideo Tulungagung Melihat Tulungagung Lebih Dekat.



#tulungagungmening #kulinermening #motomideo #kabupatentulungagung #tulungagung #melihattulungagunglebihdekat #motovlog #reviewmotovlog #motomideotulungagung